- DISPEPSIA
Merupakan
kumpulan keluhan /gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak enak /sakit di
perut bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuhan.
Pengertian
dispepsia terbagi 2, yaitu:
a. Dispepsia organik, bila diketahui
adanya kelainan organik sebagai penye
babnya
b. Dispepsia nonorganik atau
dispepsia fungsional, atau dispepsia non
ulkus,bila jelas penyebabnya.
Manifestasi
klinis, didasarkan atas keluhan / gejala yang dominan, membagi
Dispepsia
menjadi 3 tipe:
1.Dispepsia
dengan keluhan seperti ulkus dengan gejala:
2.Dispepsia
dengan gejala seperti dismotilitas,dengan gejala :
3.
Dispepsia non spesifik (Tidak ada gejala seperti kedua tipe diatas)
Pembagian akut dan kronik berdasarkan atas
jangka waktu 3 bulan.
Pemeriksaan
Penunjang:Endoskopi, USG
Pengobatan
/Penatalaksanaan :
antasida 20 – 150 mg / hari ,
Ranitidin 150 – 200 mg, Antibiotik ( Metronidazole, cotromoxazole ),
- GASTRITIS
Inflamasi
dari mukosa lambung. Gastritis
terbagi 2, yaitu:
- Gastritis
akut, kelainan klinis akut yang jelas penyebabnya dengan tanda dan gejala
yang khas.
Lesi mukosa akut berupa
erosi dan pendarahan akibat faktor- faktor agresif atau gangguan sirkulasi akut
mukosa lambung.
Etiologi: Obat- obatan, Alkohol, Gangguan
mikrosirkulasi mukosa lambung / reaksi
sel inflamasi (Trauma, luka bakar,
sepsis )
Ø Manifestasi
Klinis : Nyeri epigastrium, mual, kembung, muntah.
Ø Pemeriksaan
penunjang : USG, Endoskopi
Ø Komplikasi
: Pendarahan Saluran Cerna Bagian Atas (SCBA)
Ø Penatalaksanaan: Antasida, Antibiotik, Ranitidin / Cimetidin, Metocloperamid, Omeprazole.
Gambar Diet Lambung, dengan
porsi kecil dan sering.
- Gastritis
Kronis,
penyebabnya tidak jelas.
Gastritis Kronis , Gastritis yang disebabkan oleh
Helibacter pylori (bakteri yang tumbuh di dalam sel penghasil lendir di lapisan
lambung.
Ø Manifestasi
klinis : nyeri ulu hati, hati,anoreksia, nausea.
Ø Pemeriksaan
penunjang : Endoskopi
Ø Komplikasi
: Pendarahan SCBA, ulkus, anemia
Ø Penatalaksanaan
/ pengobatan : Antibiotik, omeprazole, antasida, ranitidin,
- KOLITIS
ULSERATIF
Merupakan
penyakit usus inflamatorik pada kolon. Yang disebabkan oleh virus atau bakteri.
Proses inflamasi yang sering terjadi biasanya di mulai direktum. Gejala yang
sering ditemukan adalah diare disertai mukus dan darah, nyeri perut, demam,
penurunan BB dan anoreksia, nyeri tekan abdomen.
Ø Pemeriksaan
Penunjang : pemeriksaan Laboratorium, foto polos abdomen biopsi
Ø Penatalaksanaan
: Diet atau nutrisi yang bergizi, oralit, cairan infus papaverin, loperamid,
kortikosteroid dan operatif.
- PENYAKIT
CROHN
Penyakit
Crohn merupakan salah satu penyakit usus inflamatorik, yang dapat menyerang
saluran gastrointestinal, mulai dari mulut (stomatitis ) sampai lesi pada
anus.Penyebabnya oleh mikobakterium atipikal, measles dan penyakit
vaskuler,kebiasaan merokok.
Ø Manifestasi
klinis: Diare, nyeri abdomen dan penurunan berat badan, demam.
Ø Penunjang
: pemeriksaan Laboratorium, foto polos abdomen biopsi, kolonoskopi
Ø Penatalaksanaan
: diet rendah serat, suplemen vitamin, salisilat (sulfasalazin, Mesalazin ),
kortikosterouid, Metronidazole dan operatif.
- PANKREATITIS
AKUT
Disebabkan
oleh infeksi , baik virus maupun bakteri, batu saluran empedu, alkohol atau
obat- obatan (diuretik ) Bisa juga disebabkan oleh DBD atau demam tyfoid.
Ø Manifestasi
klinik : nyeri perut hebat > 5 jam , melintang, dan tembus ke bagian
punggung biasanya disertai muntah.
Ø Penatalaksanaan
: Pemberian cairan, antibiotik (Ciprofloksasin, Ofloksasin )Petidin 50 – 100 mg
drip / 24 jam.
- DIARE
AKUT
Diare
yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat, dalam beberapa jam sampai 7 atau
14 hari. Disebabkan oleh bakteri, parasit maupun virus, toksin dan obat. Dapat
juga disebabkan E.coli, V.Cholarea, aeromonas sp.
Ø Manifestasi
klinis akibat infeksi sering mengalami nausea, muntah, nyeri perut sampai
kejang perut, demam dan diare
Ø Penatalaksanaan
: parenteral, loperamid, antibiotik, ranitidin..
- DIARE
KRONIK
Diare
kronik diare yang berlangsung lebih dari 3 minggu, proses terjadinya diare
dipengaruhi dua hal pokok, yaitu konsistensi peses dan motilitis usus. Diare
kronik dibagi tiga, yaitu :
- Diare
osmotik, adanya faktor malabsorbsi akibat adanya gangguan absorbsi
karbohidrat, lemak atau protein.
- Diare
sekretorik, terdapat gangguan transpot akibat adanya perbedaan osmotik
intralumen dengan mukosa yang besar sehingga terjadi penarik cairan dan
elektrolit ke dalam lumen usus dalam jumlah besar.
- Diare
inflamasi , diare denagn kerusakan dan kematian enterosit disertai
peradangan. Feses berdarah.
Ø Penatalaksanaan
: Oralit, cairan infus antispasmodik, antidiare loperamid.