Jumat, 07 Februari 2014

GASTROENTEROLOGI



  1. DISPEPSIA
Merupakan kumpulan keluhan /gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak enak /sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuhan.
Pengertian dispepsia terbagi 2, yaitu:
            a. Dispepsia organik, bila diketahui adanya kelainan organik sebagai penye
                babnya
            b. Dispepsia nonorganik atau dispepsia fungsional, atau dispepsia non
                ulkus,bila jelas penyebabnya.
Manifestasi klinis, didasarkan atas keluhan / gejala yang dominan, membagi
Dispepsia menjadi 3 tipe:
1.Dispepsia dengan keluhan seperti ulkus dengan gejala:
2.Dispepsia dengan gejala seperti dismotilitas,dengan gejala :
3. Dispepsia non spesifik (Tidak ada gejala seperti kedua tipe diatas)
    Pembagian akut dan kronik berdasarkan atas jangka waktu 3 bulan.
Pemeriksaan Penunjang:Endoskopi, USG
Pengobatan /Penatalaksanaan :
            antasida 20 – 150 mg / hari , Ranitidin 150 – 200 mg, Antibiotik ( Metronidazole, cotromoxazole ),

  1. GASTRITIS
Inflamasi dari mukosa lambung. Gastritis terbagi 2, yaitu:
  1. Gastritis akut, kelainan klinis akut yang jelas penyebabnya dengan tanda dan gejala yang khas.
Lesi mukosa akut berupa erosi dan pendarahan akibat faktor- faktor agresif atau gangguan sirkulasi akut mukosa lambung.
Etiologi: Obat- obatan, Alkohol, Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung / reaksi sel inflamasi  (Trauma, luka bakar, sepsis )
Ø  Manifestasi Klinis : Nyeri epigastrium, mual, kembung, muntah.
Ø  Pemeriksaan penunjang : USG, Endoskopi
Ø  Komplikasi : Pendarahan Saluran Cerna Bagian Atas (SCBA)
Ø  Penatalaksanaan: Antasida, Antibiotik, Ranitidin / Cimetidin, Metocloperamid, Omeprazole.
Gambar Diet Lambung, dengan porsi kecil dan sering.
  1. Gastritis Kronis, penyebabnya tidak jelas.     
Gastritis Kronis , Gastritis yang disebabkan oleh Helibacter pylori (bakteri yang tumbuh di dalam sel penghasil lendir di lapisan lambung.
Ø  Manifestasi klinis : nyeri ulu hati, hati,anoreksia, nausea.
Ø  Pemeriksaan penunjang : Endoskopi
Ø  Komplikasi : Pendarahan SCBA, ulkus, anemia
Ø  Penatalaksanaan / pengobatan : Antibiotik, omeprazole, antasida, ranitidin,

  1. KOLITIS ULSERATIF
Merupakan penyakit usus inflamatorik pada kolon. Yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Proses inflamasi yang sering terjadi biasanya di mulai direktum. Gejala yang sering ditemukan adalah diare disertai mukus dan darah, nyeri perut, demam, penurunan BB dan anoreksia, nyeri tekan abdomen.
Ø  Pemeriksaan Penunjang : pemeriksaan Laboratorium, foto polos abdomen biopsi
Ø  Penatalaksanaan : Diet atau nutrisi yang bergizi, oralit, cairan infus papaverin, loperamid, kortikosteroid dan operatif.

  1. PENYAKIT CROHN
Penyakit Crohn merupakan salah satu penyakit usus inflamatorik, yang dapat menyerang saluran gastrointestinal, mulai dari mulut (stomatitis ) sampai lesi pada anus.Penyebabnya oleh mikobakterium atipikal, measles dan penyakit vaskuler,kebiasaan merokok.
Ø  Manifestasi klinis: Diare, nyeri abdomen dan penurunan berat badan, demam.
Ø  Penunjang : pemeriksaan Laboratorium, foto polos abdomen biopsi, kolonoskopi
Ø  Penatalaksanaan : diet rendah serat, suplemen vitamin, salisilat (sulfasalazin, Mesalazin ), kortikosterouid, Metronidazole dan operatif.
 

  1. PANKREATITIS AKUT
Disebabkan oleh infeksi , baik virus maupun bakteri, batu saluran empedu, alkohol atau obat- obatan (diuretik ) Bisa juga disebabkan oleh DBD atau demam tyfoid.
Ø  Manifestasi klinik : nyeri perut hebat > 5 jam , melintang, dan tembus ke bagian punggung biasanya disertai muntah.
Ø  Penatalaksanaan : Pemberian cairan, antibiotik (Ciprofloksasin, Ofloksasin )Petidin 50 – 100 mg drip / 24 jam.


  1. DIARE AKUT
Diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat, dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari. Disebabkan oleh bakteri, parasit maupun virus, toksin dan obat. Dapat juga disebabkan E.coli, V.Cholarea, aeromonas sp.
Ø  Manifestasi klinis akibat infeksi sering mengalami nausea, muntah, nyeri perut sampai kejang perut, demam dan diare
Ø  Penatalaksanaan : parenteral, loperamid, antibiotik, ranitidin..

  1. DIARE KRONIK
Diare kronik diare yang berlangsung lebih dari 3 minggu, proses terjadinya diare dipengaruhi dua hal pokok, yaitu konsistensi peses dan motilitis usus. Diare kronik dibagi tiga, yaitu :
  1. Diare osmotik, adanya faktor malabsorbsi akibat adanya gangguan absorbsi karbohidrat, lemak atau protein.
  2. Diare sekretorik, terdapat gangguan transpot akibat adanya perbedaan osmotik intralumen dengan mukosa yang besar sehingga terjadi penarik cairan dan elektrolit ke dalam lumen usus dalam jumlah besar.
  3. Diare inflamasi , diare denagn kerusakan dan kematian enterosit disertai peradangan. Feses berdarah.
Ø  Penatalaksanaan : Oralit, cairan infus antispasmodik, antidiare loperamid.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar